SUBJUDUL

Senin, 23 Mei 2011

NAPAK TILAS

Minggu 22 Mei 2001 yang lalu Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon, hadir bertemu ramah ke sebuah rumah Allah (Musholla) di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Sedang Bedagai.

Foto saat kehadiran Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon di lokasi


Foto Temu ramah di dalam Musholla Desa Sei Belutu

Sambutan hangat dan tanda tanya yang besar dari Pengurus Musholla ( Bapak Manullang ) mempertanyakan maksud dan tujuan kehadiran Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon tersebut. Namun sebagian besar Jemaah Musholla Desa Sei Belutu khususnya kaum ibu menyambut silaturahmi/ temu ramah itu dengan  senyum dan ramah, tanpa berpikir sesuatu yang meragukan bagi mereka.

Sebagai salah satu yang diberi amanah bagi kaumnya, Bapak Manullang banyak menyampaikan keluh kesah yang berkepanjangan dengan keberadaan sarana ibadah yang ada seperti saat ini. Beliau menyampaikan sekelumit kisah perjalanan kaum muslim yang pernah bertempat tinggal dan berjemaah membesarkan Musholla di Desa Sei Belutu ini dengan berbagai asset yang pernah ada sejak tahun 1965, namun disebabkan berbagai kondisi yang melanda sebagian besar warga muslim yang memanfaatkan sarana ibadah tersebut, lambat laun jumlah mereka terus berkurang dengan berpindah ke desa atau daerah lain.


Foto Kaum Ibu dari Jemaah Musholla Desa Sei Belutu

Foto Bapak Manullang kedua dari kiri sebagai salah satu pimpinan
Jemaah Musholla Desa Sei Belutu



Berbagai asset yang pernah dimiliki dan dimanfaatkan oleh warga muslim di desa tersebut diantaranya pernah berdiri sebuah madrasah tepat bersisian dengan bangunan musholla, namun kini, madrasah tersebut hilang tak berbekas, dan hanya tersisa sebuah musholla, yang kondisinya hamper terkopak-kapik termakan usia tanpa perawatan.
Begitu juga dengan lokasi tanah wakaf perkuburan kaum muslim yang ada saat ini hanya tingga beberapa saja dari luas sebelumnya. Jumlah warga muslim yang terdata pada tahun 1965 dapat dikatakan cukup besar, kondisi yang ada sekarang hanya tinggal 13 KK. Dan dari jumlah yang ada 13 KK ini mereka menyadari sudah hampir sulit menimba pengetahuan ajaran islam, dan jika itu mereka lakukan harus menempuh ke desa tetangga mereka yaitu Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban dan itu hanya dilakukan seminggu sekali dalam bentuk pengajian wirid yassin, bagi kaum ibu di hari jum’at dan bagi kaum bapak di malam jum’at.
Keadaan terus bergulir dan diakui hingga saat ini bentuk pengajian wirid yassin juga mulai terkikis frekwensi kehadiran mereka dikarenakan sebab yang terus berkepanjangan sejalan dengan tingkat kehidupan ekonomi yang harus mereka tutupi untuk kehidupan keluarganya.
Penuturan kondisi yang terjadi bagi kaum muslim yang ada di Desa Sei Belutu tersebut semakin menyentuh bagi rombongan Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon. Salah seorang pentausyiah yang telah dipesan dan dipersiapkan memberikan pencerahan, merasa tersentuh hatinya mendengar kesaksian tersebut. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu hal yang perlu dibangkitkan bagi mereka ( Jemaah Musholla Desa Sei Belutu) adalah semangat baru, semangat bahwa masih ada keluarga muslim di luar Desa Sei Belutu yang merasa turut merasakan nasib yang mereka alami, semangat untuk bersama-sama membina jemaah yang tersisa dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan  membesarkan rumah Allah yang terasa sudah ditinggalkan kaum muslim di desa itu.
Selain memberikan tausyiah rombongan Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon juga berdialog dari hati ke hati dengan warga muslim yang hadir pada pertemuan itu, tidak sedikit rombongan Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon mendapat tantangan moral dari sebagian jemaah Musholla Sei Belutu tersebut. Hal ini mereka lakukan karena mereka sudah pernah menyambut berbagai tamu yang hadir di tengah-tengah mereka yang tujuan awalnya sama seperti yang dilakukan Rombongan Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon, namun setelah ditunggu-tunggu tindak lanjutnya, harapan-harapan yang ditanamkan pada mereka tak kunjung hadir. Menanggapi hal itu Bapak Tabri Baris dan Bapak H. Zubir Hamzah menjelaskan bahwa langkah awal yang harus ditanamkan bagi kaum muslim yang ada di Desa tersebut adalah kemauan untuk merubah nasib sendiri sesuai dengan tuntutan dan kewajiban kaum muslim. Sebab tidak dapat berubah nasib seorang apabila orang tersebut tidak mau merubah sikap dan prilakunya. Sesuai dengan Q.S. Ar Ra’d : 11:

Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Akhir temu ramah tamah tersebut berupa kesepakatan yang intinya Rombongan Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon berharap kaum muslim yang ada di Desa Sei Belutu tersebut berkenan menerima kunjungan yang sama  pada bulan berikutnya, yang intinya untuk mendapatkan kesepakatan-kesepakatan baru dalam usaha menghidupkan kembali syiar Islam ditengah- tengah mereka yang kini menjadi minoritas di tempat awalnya.
Sambutan yang berharap dengan penuh keikhlasan bagi warga muslim di Desa Sei Belutu tersebut, dapat memenuhi harapan Rombongan Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon dengan akan menghadirkan jumlah warga muslim yang ada lebih dari yang ada pada saat itu. Ucapan alhamdulillah, Nashrun Minallah Wa Fathun Qarib menutup pertemuan mereka sekitar pukul 15.00 WIB (MS1979). 

FOTO-FOTO KONDISI MUSHOLLA DESA SEI BELUTU








Mari kita amati foto-foto di atas, selanjutnya mohon pendapat para netter dapat memberikan saran dalam usaha pembenahan sarana milik saudara muslim kita yang di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai ini. Sumbang saran anda sangat berarti bagi kami Jemaah Masjid Taqwa Desa Pon dan Jemaah Musholla Desa Sei Belutu menghadapi Ramadhan tahun ini.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar