SUBJUDUL

Minggu, 13 Februari 2011


Semasa kita menimba ilmu lewat bimbingan tenaga guru yang sebagian di antaranya masih aktif hingga kini, di Perguruan SMP Muhammadiyah Desa Pon, bangunan gedung belum semegah ini, jumlah siswa kelas paralel juga masih terbatas cuma satu kelas. Pola belajar juga tentu berbeda jauh dengan pola belajar masa kini. Sumber-sumber buku bacaan masih terbatas dari buku-buku paket yang merupakan jatah sesuai kurikulum. Namun semangat untuk mendapatkan pengetahuan sesuai standar pada masa itu cukup tinggi, hal ini lebih ditunjukkan oleh para guru setiap mata pelajaran. Sedang dari siswa sendiri memang belum bisa dikatakan minat memperoleh itu cukup tinggi, sebab sebagian siswa juga masih terkesan belajar cukup dengan santai.
Ya itulah kepolosan seorang siswa yang masih berusia belia, belum menyadari arti dan kegunaan ilmu yang dipelajari dari sekolah. Tetapi kini...., setelah beberapa tahun meninggalkan bangku belajar tersebut, jika dalam posisi merenung, tidak dipungkiri bahwa sedikit atau banyaknya ilmu yang sudah terserap melalui belajar di masa SMP ada timbul kesadaran. Jika pengetahuan tersebut dapat dinikmati begitu besar, setidaknya kita akan sama bersyukur. Sedang jika sedikit atau tidak ada sama skali ilmu yang kita serap kita tersadarkan betapa waktu yang sudah berlalu kita sia-siakan.
Namun belum terlambat..........
Setidaknya kesadaran itu bisa menjembatani untuk memperoleh pengetahuan yang kita inginkan. Coba kita membuka diri, menghubungi rekan-rekan kita semasa SMP itu, sedikit banyak salah satu di antaranya akan memberitahu, menunjukkan jalan keluar, jalan terbaik untuk mengatasi penyesalan itu.
Ya ...... sekedar kenangan namun penuh arti, percayalah bahwa guru-guru kita tidak memandang apa yang sudah kita lakukan dulu. Beliau akan arif mendengar apa yang menjadi permasalahan kita. Begitu juga rekan-rekan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar