SUBJUDUL

Minggu, 19 Juni 2011

Dua Masukan Bahan Kajian untuk Ilmu Akhirat

Hari ini Minggu, 18 Juni 2011. Sesuai jadwal yang tercatat di papan publikasi Masjid Taqwa Desa Pon adalah : Pertama : Selesai Waktu Sholat Zhuhur akan diadakan kunjungan pengajian di Desa Sei Belutu sebagai bentuk realisasi ikatan janji silaturahmi yang pernah tercetus kepada jemaah Mushollah pada bulan sebelumnya. Ceramah pengajian akan diisi oleh Bapak Sofyan Arif Sihotang, S.Pd.I. Dimulai pada pukul 13.30 WIB.
Kedua : Selesai Sholat Magrib hingga menjelang waktu sholat Isya akan diadakan pengajian bulanan yang merupakan kegiatan rutin Jamaah Masjid Taqwa Desa Pon, yang sesuai rencana akan diisi oleh Bapak Ki Zulkarnaen dari Kota Medan, dengan topik tentang Akidah dan Tauhid.
Pengajian pertama di Musholla Sei Belutu berjalan dengan baik, jemaah musholla meskipun jumlahnya tidak sebanyak dengan rombongan Jemaah masjid taqwa Desa Pon, namun memberikan sambutan positif guna meningkatkan pengetahuan mereka tentang Islam, yang mereka sadari bahwa kondisi mereka adalah sebagai Islam belum sempurna. Yang lebih banyak terkikis oleh kondisi lingkungan yang semakin terjepit dan semakin minoritas di tengah-tengah lingkungannya.
Bapak Sofyan Arif Sihotang,S.Pd.I dalam tausyiahnya mengupas beberapa pokok tentang Islam, tentang perlunya Bertaqwa Kepada Allah SWT, sesuai dengan tuntunan yang dibawa Rasulullah SAW, yaitu Al Qur'an dan As Sunnah. 
Beberapa penekanan yang perlu dipegang teguh oleh jemaah dengan kondisi lingkungan mereka seperti itu adalah dengan tetap mempertahankan ketauhidan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya pemberi pertolongan di dunia dan di akhirat. Kondisi jemaah Islam di Desa Sei Belutu diharapkan mencontoh kisah Bilal bin Rabah yang ketauhidannya tidak terkoyakkan oleh siksaan yang diterimanya pada masa zaman penyebaran islam pertama kali di bumi Mekkah.
Syukur alhamdulillah bentuk pengajian yang pertama sekali ini mendapat sambutan dari jemaah, yang intinya rombongan pendatang dan jemaah musholla desa  sei belutu akan bersama-sama saling mengisi apa yang menjadi kekurangan, sebagai bentuk penyempurnaan ajaran islam kedepannya.
Pada Pengajian Kedua malam harinya dimulai setelah sholat magrib, Bapak Ki Zulkarnaen memberikan materi Akidah dan Tauhid. Sebagai bahsan pertama beliau menyampaikan pengertian Akidah dan Pengertian Tauhid.
Akidah yang berasal dari kata "akad" berarti suatu ikatan perjanjian. Dalam Islam sendiri Akidah berarti seorang muslim yang telah berjanji dengan Sahadatainnya wajib menjalankan akidah sebagai konsekwensi mutlak dari Petunjuk Allah SWT.
Inti pokok dari Pelaksanaan Akidah sesuai dengan Tuntunan Al Qur'an adalah : Menjauhi Larangan Allah SWT dan Melaksanakan apa yang dianjurkan. 
Kemudian yang perlu mendapat perhatian serius adalah Larangan Allah SWT tentang Penyekutuan diriNya, yaitu perbuatan SYIRIK.
Segala aktifitas kita sebagai Umat Islam mesti memperhatikan rambu-rambu tersebut agar apa yang dijanjikan Allah untuk kehidupan akhirat kelak dapat kita terima dalam bentuk nikmat syurgaNya.
Kesyirikan dalam bentuk yang samar-samar dapat membuat kita tersandung sehingga RAMBU ALLAH SWT terlanggar. Sebagai contoh : Jika kita sebagai pekerja bawahan, mendapat tugas dari atasan yang bertentangan dengan aturan Allah SWT, kemudian kita selaku bawahan tak mampu membantah perintah itu dan tetap menjalankannya. Ini berakibat salah satu perbuatan yang mengarahkan kita kepada kemusyrikan. Apalagi jika terucap dari diri kita bahwa apa yang kita perbuat itu merupakan kebenaran mutlak yang berasal dari seorang atasan. Nauzubillahi min zalik.
Kemudian inti bahasan tentang Tauhid, Ustadz Ki Zulkarnaen menjelaskan bahwa Tauhid berasal dari kata "Ahad" = Satu. Dari sisi islam yang telah kita jadikan sebagai tiang penyangga kehidupan untuk menuju kehidupan akhirat bahwa Tauhid adalah bentuk ikatan yang hanya satu tanpa ada ikatan-ikatan lain yang harus dijadikan sebagai penuntun. Keyakinan akan satu Zat Allah SWT yang mengatur semua sendi kehidupan di dunia dan di akhiratlah yang harus benar-benar tertanam dalam setiap jiwa kaum Islam.
Demikianlah sekelumit bahan renungan dari hasil pengajian hari ini.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar